tugas_pa_abba.xlsx |
_
HMINEWS – Akhir tahun 1996, sebuah tulisan bagus oleh Lisa Pease yang dimuat dalam majalah Probe. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah JFK, Indonesia, CIA and Freeport. Kerusakan sumber daya alam Papua oleh Freeport Walau dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai sejak tahun 1967, namun kiprahnya di negeri ini sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya. Dalam tulisannya, Lisa Pease mendapatkan temuan jika Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu awalnya, nyaris bangkrut berkeping-keping ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959. Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Menurut Lisa Pease, berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan. Ditengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan pertemuan dengan Direktur pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di perpustakaan Belanda. Van Gruisen tertarik dengan laporan penelitian yang sudah berdebu itu dan membacanya. Dengan berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pemimpin Freeport Sulphur itu jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Tidak seperti wilayah lainnya diseluruh dunia, maka kandungan biji tembaga yang ada disekujur tubuh Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah, jadi tidak tersembunyi di dalam tanah. Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan yang sudah di depan mata. Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survey dengan seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya. Penelitiannya ini kelak ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah disekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari. Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi bijih emas dan perak!! Menurut Wilson, seharusnya gunung tersebut diberi nama GOLD MOUNTAIN, bukan Gunung Tembaga. Sebagai seorang pakar pertambangan, Wilson memperkirakan jika Freeport akan untung besar dalam waktu tiga tahun sudah kembali modal. Pimpinan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat. Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur meneken kerjasama dengan East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung tersebut. Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan eskalasi politik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan Soekarno malah mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat. Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah spertinya mendukung Soekarno. Kennedy mengancam Belanda, akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II terpaksa mengalah dan mundur dari Irian Barat. Ketika itu sepertinya Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut. Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company mentah kembali. Para pemimpin Freeport jelas marah besar. Apalagi mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan! Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Banyak kalangan menyatakan penembakan Kennedy merupakan sebuah konspirasi besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika. Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil sikap yang bertolak belakang dengan pendahulunya. Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada militernya. Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson, termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964, adalah Augustus C.Long, salah seorang anggota dewan direksi Freeport. Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil of California). Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru kontrak perminyakan yang mengharuskan 60persen labanya diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh kebijakan Soekarno ini. Augustus C.Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya. Mungkin suatu kebetulan yang ajaib. Augustus C.Long juga aktif di Presbysterian Hospital di NY dimana dia pernah dua kali menjadi presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika tempat ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh CIA. Lisa Pease dengan cermat menelusuri riwayat kehidupan tokoh ini. Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun sementara sebagai pemimpin Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini dalam masa itu yang di Indonesia dikenal sebagai masa yang paling krusial. Pease mendapatkan data jika pada Maret 1965, Augustus C.Long terpilih sebagai Direktur Chemical Bank, salah satu perusahaan Rockefeller. Augustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan penasehat intelejen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri. Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi rahasia AS di Negara-negara tertentu. Long diyakini salah satu tokoh yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan AS dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang disebutnya sebagai Our Local Army Friend. Salah satu bukti sebuah telegram rahasia Cinpac 342, 21 Januari 1965, pukul 21.48, yang menyatakan jika kelompok Jendral Suharto akan mendesak angkatan darat agar mengambil-alih kekuasaan tanpa menunggu Soekarno berhalangan. Mantan pejabat CIA Ralph Mc Gehee juga pernah bersaksi jika hal itu benar adanya. Awal November 1965, satu bulan setelah tragedi terbunuhnya sejumlah perwira loyalis Soekarno, Forbes Wilson mendapat telpon dari Ketua Dewan Direktur Freeport, Langbourne Williams, yang menanyakan apakah Freeport sudah siap mengekplorasi gunung emas di Irian Barat. Wilson jelas kaget. Ketika itu Soekarno masih sah sebagai presiden Indonesia bahkan hingga 1967, lalu darimana Williams yakin gunung emas di Irian Barat akan jatuh ke tangan Freeport? Lisa Pease mendapatkan jawabannya. Para petinggi Freeport ternyata sudah mempunyai kontak dengan tokoh penting di dalam lingkaran elit Indonesia. Mereka adalah Menteri Pertambangan dan Perminyakan Ibnu Soetowo dan Julius Tahija. Orang yang terakhir ini berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan Freeport. Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam angkatan darat karena dialah yang menutup seluruh anggaran operasional mereka. Sebab itulah, ketika UU no 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang didektekan Rockefeller, disahkan tahun 1967, maka perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Suharto adalah Freeport!. Inilah kali pertama kontrak pertambangan yang baru dibuat. Jika di zaman Soekarno kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu menguntungkan Indonesia, maka sejak Suharto berkuasa, kontrak-kontrak seperti itu malah merugikan Indonesia. Untuk membangun konstruksi pertambangan emasnya itu, Freeport mengandeng Bechtel, perusahaan AS yang banyak mempekerjakan pentolan CIA. Direktur CIA John McCone memiliki saham di Bechtel, sedangkan mantan Direktur CIA Richards Helms bekerja sebagai konsultan internasional di tahun 1978. Tahun 1980, Freeport menggandeng McMoran milik “Jim Bob†Moffet dan menjadi perusahaan raksasa dunia dengan laba lebih dari 1,5 miliar dollar AS pertahun. Tahun 1996, seorang eksekutif Freeport-McMoran, George A.Maley, menulis sebuah buku berjudul “Grasberg†setelab 384 halaman dan memaparkan jika tambang emas di Irian Barat itu memiliki deposit terbesar di dunia, sedangkan untuk bijih tembaganya menempati urutan ketiga terbesar didunia. Maley menulis, data tahun 1995 menunjukkan jika di areal ini tersimpan cadangan bijih tembaga sebesar 40,3 miliar dollar AS dan masih akan menguntungkan 45 tahun ke depan. Ironisnya, Maley dengan bangga juga menulis jika biaya produksi tambang emas dan tembaga terbesar di dunia yang ada di Irian Barat itu merupakan yang termurah di dunia!! Istilah Kota Tembagapura itu sebenarnya menyesatkan dan salah. Seharusnya EMASPURA. Karena gunung tersebut memang gunung emas, walau juga mengandung tembaga. Karena kandungan emas dan tembaga terserak di permukaan tanah, maka Freeport tinggal memungutinya dan kemudian baru menggalinya dengan sangat mudah. Freeport sama sekali tidak mau kehilangan emasnya itu dan membangun pipa-pipa raksasa dan kuat dari Grasberg-Tembagapura sepanjang 100 kilometer langsung menuju ke Laut Arafuru dimana telah menunggu kapal-kapal besar yang akan mengangkut emas dan tembaga itu ke Amerika. Ini sungguh-sungguh perampokan besar yang direstui oleh pemerintah Indonesia sampai sekarang!!! Kesaksian seorang reporter CNN yang diizinkan meliput areal tambang emas Freeport dari udara. Dengan helikopter ia meliput gunung emas tersebut yang ditahun 1990-an sudah berubah menjadi lembah yang dalam. Semua emas, perak, dan tembaga yang ada digunung tersebut telah dibawa kabur ke Amerika, meninggalkan limbah beracun yang mencemari sungai-sungai dan tanah-tanah orang Papua yang sampai detik ini masih saja hidup bagai di zaman batu. Freeport merupakan ladang uang haram bagi para pejabat negeri ini, yang dari sipil maupun militer. Sejak 1967 sampai sekarang, tambang emas terbesar di dunia itu menjadi tambang pribadi mereka untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Freeport McMoran sendiri telah menganggarkan dana untuk itu yang walau jumlahnya sangat besar bagi kita, namun bagi mereka terbilang kecil karena jumlah laba dari tambang itu memang sangat dahsyat. Jika Indonesia mau mandiri, sektor inilah yang harus dibereskan terlebih dahulu.
Kebun Emas Berikut ini bocoran cara berkebun emas ala pak rully mentor entrepreneur university, masuk akal dan bisa diterapkan. Baca ringkasan nya dulu di sini sebelum beli ebooknya. Sebelumnya artikel ini sudah saya posting di blog, tapi karena begitu banyaknya artikel maka sudah bertumpuk-tumpuk. Semoga dengan ditampilkan di halaman blog ini menjadi semakin mudah untuk diakses bagi yang memerlukan.
Banyak yang mengira sistem investasi berkebun emas adalah jaminan yang dijaminkan ulang, dan dijaminkan lagi, lalu dijaminkan lagi begitu seterusnya. Yang benar bukan demikian, bahkan kita memperbanyak barang jaminan jadi apabila terjadi kredit macet bank akan dengan mudah memperoleh ganti rugi dari jaminan berupa emas yang kita berikan karena nilai emas sangat likuid. Pernyataan pernyataan dari penulis mengenai persetujuan bank: “Jangan khawatir dengan Bank, karena dengan konsep ini sama sekali tidak ada yang dirugikan. Saya sudah bicara dengan beberapa kepala cabang bank bahkan dengan Direktur salah satu Bank Syariah, mereka sangat antusias… karena ini merubah paradigma lama, bahwa kalau gadai itu lagi butuh uang, ini gadai menjadi pola investasi. Buat Bank ini merupakan peluang besar karena bisa meningkatkan omset penjualan produk gadainya… saya bahkan mau di Sponsori oleh salah satu Bank Syariah… Funtastic sekali pak…” Mengenai sistem gadai cerdas menurut pemahaman saya bisa dijelaskan sebagai berikut: Kita gunakan asumsi sebagai berikut: - invest rutin 25 gram: - harga emas 25 gram = 9 jt - anda punya tambahan uang 3.75jt - nilai gadai 80% dari harga taksir - harga taksir bank 300rb/gram - biaya penitipan 2500/gram/bulan Nilai taksir dan kondisi aktual di bank mungkin berbeda, yang terbaik adalah: - nilai gadai tinggi - biaya rendah - waktu singkat Mari kita mulai. Beli emas batangan 25 gram, gadaikan anda dapat dana segar 6 jt. 300rb x 80% = 240rb x 25gram = 6jt setor biaya titipan 1 tahun, 2500×25×12 bulan=750rb Posisi investasi anda menjadi: 1. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip 2. 25 gram Kalau sudah ada dana tambahan 3.75 jt ulangi langkah diatas lagi, begitu seterusnya sesuai kebutuhan. Kalau sudah lima kali maka posisi menjadi: 1. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip 2. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip 3. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip 4. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip 5. 25 gram (disimpan) Perhatikan biaya pembelian emas ke-2 dst, 2/3 modal adalah dari bank. Setelah waktu berlalu, harga naik 30 persen, jadi emas batangan 25 gram sekarang nilainya 12jt, ayo kita panen, langkahnya cukup dibalik saja yaitu: Jual emas nomor 5, maka anda mendapatkan dana segar 12 jt, dana segar ini kita pakai untuk menebus 2 emas lainnya. Ulangi sampai semua emas ditebus, dan jual semuanya. Maka posisinya: penjualan emas 5 x 12 jt = 60 jt tebus gadai 4 x 6 jt = 24 jt sisa = 36 jt ——> sub total 1 Berapa modal anda? 1. beli emas pertama = 9 jt 2. beli emas ke 2-5 = 3jt x 4 = 12 jt 3. biaya titip 750rb x 4 = 3 jt total modal = 24 jt ——> sub total 2 Keuntungan anda: -=[{sub total 1 - sub total 2 = 36 jt - 24 jt = 12 jt}]=- Perbandingan keuntungan metode biasa vs metode cerdas dg modal awal 24 jt: Modal 24jt belikan emas sewaktu harga batangan 25 gram = 9jt, maka per gram berarti 360rb. 24 jt : 360 rb dapat emas 66.66 gram Ketika harga naik 30% kita jual menjadi rp 468 ribu/gram: 66.66 * 468 ribu = 31,196,880 dikurangi modal 24 jt -={untung = 7,196,880}=- Bandingkan dengan sistem cerdas, kuntungan hampir 2 kali lipat. Kalau harga naik 30% kurang dari satu tahun maka keuntungan lebih banyak lagi karena biaya jasa titip menjadi lebih rendah. Penjelasan di ebook lebih lengkap dan terperinci disertai juga dengan gambar ilustrasi dan masih ada beberapa tips menarik lainnya. Materi akan diupdate sesuai perkembangan di lapangan. Menurut Jones, kita membutuhkan sebuah sistem sekolah yang (1) mampu menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa belajar secara mandiri (students learning), (2) mampu menyelaraskan kurikulum sesuai dengan berbagai kebutuhan yang semakin beragam termasuk kebutuhan lokal, (3) memberikan penekanan pada kegiatan belajar aplikatif, kemampuan berpikir (thinking skills) yang bukan sekadar kemampuan berpikir declarative knowledge dan/ atau basic skills, (4) mampu menyatukan berbagai prinsip pengukuran dan penilaian pendidikan termasuk pemanfaatan berbagai format penilaian, termasuk extended essays, open-response questions, dan performance-based tasks, serta (5) mampu mengakomodasi siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda (learning style) dengan berbagai tingkatan inteligensi, kelebihan dan keterbatasan, serta memiliki latar belakang kultural yang beragam.
Jadi, sekolah masa depan yang prospektif adalah sekolah yang mengandung keunggulan lokal: kurikulum dan rancangan pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada aspek peningkatan pengetahuan siswa saja tetapi juga pertumbuhan pribadi, keterampilan hidup dan belajar untuk belajar; pengelolaan sekolah berdasarkan sebuah Sistim Manajemen Mutu yang secara terintegrasi menjadi pedoman dalam usaha untuk merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Para guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tidak hanya terpaku pada satu metode saja, melainkan berinovasi menciptakan suasana belajar yang membuat para murid untuk aktif dan senang belajar. Paradigma, sikap dan perilaku guru tidak lagi mencerminkan seseorang yang superior; perlu dihormati, mengetahui segala hal (Mr. Knowall), tidak pernah salah, dsbnya, melainkan sebagai seorang individu yang bersama-sama dengan siswa mencari dan menggali ilmu pengetahuan. Guru menjadi teman bagi siswa dalam belajar. Program-program kesiswaan dirancang secara efektif dalam melayani dan membatu beragam minat, bakat dan gaya belajar siswa. Para siswa diberikan kesempatan yang sebesar- besarnya melalui program-program tersebut untuk berkembang secara penuh melalui minat dan bakat masing-masing. Sarana dan prasarana dalam mendukung penyelenggaran pendidikan tersedia secara memadai, namun tidak hanya sebagai pajangan (show case), melainkan benar-benar dimanfaatkan dalam proses pembelajaran dan digunakan semata-mata untuk kepentingan meningkatkan pembelajaran para siswa. Melibatkan dan mengelola lingkungan masyarakat, antara lain para orang tua murid, masyarakat lokal, maupun sektor industri, menjadi salah satu sumber pembelajaran bagi para murid, sehingga para murid lebih siap untuk kelak terjun kembali ke masyarakat. Adapun penyusunan program peningkatan mutu sekolah masa depan dengan mengaplikasikan empat teknik: Pertama, School review: Suatu proses dimana seluruh komponen sekolah bekerja sama khususnya dengan orang tua dan tenaga profesional (ahli) untuk mengevaluasi dan menilai efektivitas sekolah, serta mutu lulusan. School review dilakukan untuk menjawab pertanyaan berikut: (1) Apakah yang dicapai sekolah sudah sesuai dengan harapan orang tua siswa dan siswa sendiri?; (2). Bagaimana prestasi siswa? (3) Faktor apakah yang menghambat upaya untuk meningkatkan mutu?; (4) Apakah faktor-faktor pendukung yang dimiliki sekolah?; Kedua, Benchmarking: Suatu kegiatan untuk menetapkan standar dan target yang akan dicapai dalam suatu periode tertentu. Benchmarking dapat diaplikasikan untuk individu, kelompok ataupun lembaga. Tiga pertanyaan mendasar yang akan dijawab oleh benchmarking adalah: (1) Seberapa baik kondisi kita; (2) Harus menjadi seberapa baik?; (3) Bagaimana cara untuk mencapai yang baik tersebut? Ketiga, Quality assurance: Suatu teknik untuk menentukan bahwa proses pendidikan telah berlangsung sebagaimana seharusnya. Dengan teknik ini akan dapat dideteksi adanya penyimpangan yang terjadi pada proses. Teknik menekankan pada monitoring yang berkesinambungan, dan melembaga, menjadi subsistem sekolah. Quality assurance akan menghasilkan informasi: Merupakan umpan balik bagi sekolah dan memberikan jaminan bagi orang tua siswa bahwa sekolah senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi siswa. Keempat, Quality control: Suatu sistem untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas output yang tidak sesuai dengan standar. Quality control memerlukan indikator kualitas yang jelas dan pasti, sehingga dapat ditentukan penyimpangan kualitas yang terjadi. (Panduan Manajemen Sekolah (2000) Jadi inti dari sekolah masa depan harus disusun dan dibuat berdasarkan data (grounded theory) bukan hanya hayalan belaka, bukan ‘main agak-agak’. Guru dalam penyusunan silabus dan RPP dibuat berdasarkan data hasil penelitian pendahuluan (preliminary study) terhadap anak didiknya dalam rangka melakukan analisis kebutuhan (need analysis) terhadap peserta didik. Misalnya, penentuan tehnik, strategi, metode, pendekatan, buku ajar, alokasi waktu yang akan digunakan guru dalam proses pembelajaran merupakan hasil dari penelitian pendahuluan yang berisi analisa kebutuhan siswa bukan ‘main agak-agak’ seperti yang terjadi selama ini. Setiap kegiatan dan program sekolah punya instrumen keberhasilan dan kegagalan yang dilakukan secara komprehensif, bukan dengan pola ‘like atau dislike’. Instrumen itu dibuat berdasarkan ‘grounded theory’, diakui validitas, realibilitas dan objektivitasnya. Apapun hasil akhir dari sebuah program dan kegiatan selalu diikuti dengan ‘reward and punishment’. Hal yang paling penting, para pengelola pendidikan harus memiliki data pembanding yang akurat terhadap sebuah keberhasilan dan kegagalan: hal apa saja yang berhasil dan yang belum berhasil sehingga pihak pelaksana bisa belajar dari informasi tersebut; Yang gagal akan menggunakan informasi tersebut sebagai pelajaran dimasa yang akan datang dan yang berhasil akan menggunakan informasi tersebut sebagai penambah kepercayaan untuk kegiatan yang serupa dimasa yang akan datang. Sudah saatnya sekolah diberi mandat dan kepercayaan penuh dalam mengelola pendidikan tanpa harus menghadapi berbagai intervensi politik dan kepentingan penguasa sehingga model akuntabilitas pendidikan berimbang dimaksud dapat diimplementasikan. Kemandirian sekolah merupakan prasyarat utama dalam melakukan perubahan dan perbaikan kualitas pendidikan yang hakiki. Di samping itu, semua pihak pengelola pendidikan harus bersinergi mengelola pendidikan secara komprehensif dan holistik. Artinya, semua insan pendidikan berada dalam jalan dan prinsip yang sama, seiya-sekata dalam menggerak dunia pendidikan. Untuk itu, harus ada ‘tes kejujuran’ kepada semua pihak supaya tidak ada pengelola pendidikan yang ‘pura-pura’ menguasai pendidikan, padahal tidak tahu sama sekali atau hanya menunggu perintah ‘atasan’ dan tidak punya inisiatif sama sekali.**** PROFESIONALISME STAFF DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI BIMBINGAN BELAJAR (BIMBEL) ISLAMI10/24/2010 Era globalisasi menghadirkan perubahan informasi yang begitu cepat, yang berdampak pula pada dunia pendidikan. Sementara itu mutu proses dan produk menjadi masalah serius dalam mencetak sumber daya manusia yang tangguh yang siap menghadapi tantangan. Mutu pendidikan timbul menjadi masalah jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diinginkan. Kelancaran proses pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga pendidikan, kurikulum, sarana pembelajaran, maupun masyarakat sekitar. Semuanya harus saling mendukung demi tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Yang kita hadapi di era reformasi sekarang ini adalah tuntutan terhadap profesionalisme staff/guru. Dalam banyak diskusi dikatakan, keberhasilan reformasi pendidikan di Indonesia terletak pada staff/guru yang menjadi ujung tombak di kelas. Karena faktor yang paling menentukan kemajuan pendidikan adalah dedikasi, kompetensi dan keterampilan pengelola serta guru-guru atau dosen-dosen lembaga pendidikan atau bimbingan belajar itu, disamping faktor lainnya seperti kurikulum dan sarana pembelajaran.
Namun kenyataannnya mutu staff/guru tidak sesuai harapan disebabkan antara lain kualifikasinya tidak sesuai baik ijazah maupun kemampuannya. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional kedepan. Di Bimbingan Belajar yang Islami misalnya, diakui bahwa saat ini belum semua Bimbingan Belajar yang Islami bisa mengadopsi sertifikasi internasional. Kendala yang dihadapi antara lain, keterbatasan peralatan yang dimiliki, kualitas staff/guru yang belum memenuhi harapan, maupun sistem belajar yang diterapkan. Upaya peningkatan mutu pendidikan tidak lepas dari faktor staff/guru sebagai faktor terpenting, selain sarana dan prasarana, pengadaan buku sekolah, alat pengajaran dan lain sebagainya. Lebih tepatnya mutu pendidikan berbanding lurus dengan sumber daya manusia yang pengelolanya salah satunya staff/guru. Namun banyak permasalahan diseputar pendidikan yang selalu menjadi tema sentral yang menarik untuk dibahas. Seperti masalah profesionalisme staff/guru. Dan salah satu faktor yang menentukan profesionalisme adalah latar belakang pendidikan. Banyak sekali kita jumpai di Bimbingan Belajar, staff/guru yang tidak berlatar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya, hanya saja memenuhi kuantitas staff/guru tanpa memperhatikan kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak sedikit dari kalangan staff/guru sendiri tidak tahu dengan pasti apa yang dimaksud dengan profesionalisme staff/guru dalam konteks bekerja/mengajar. Akibat dari praktik-praktik seperti ini menyebabkan masyarakat umum meragukan profesi staff/guru atau dosen. Keraguan ini memang beralasan dan masuk akal, karena bukan hanya pendidik yang dapat mengerjakan pekerjaan mendidik, melainkan juga orang yang bukan pendidik. Yang menjadi persoalan adalah mengapa banyak staff/guru sulit, tidak cepat melakukan perubahan atau malah ada yang tidak mau melakukan perubahan apa yang dapat dilakukan agar staff/guru sungguh mau melakukan perubahan. Sikap profesional. Guru/staff bukan hanya seorang yang menanti petunjuk dan pasif, karena tidak mau ambil resiko dengan berinisiatif dan pro-aktif. Mereka sudah dibiasakan hanya mengerjakan apa yang diinginkan dari atas, kurang diberi wewenang dengan tanggung jawab lebih besar dalam pengelolaan kelas dan kurikulumnya. Bertahun-tahun mereka tidak dibweri kebebasan mengembangkan gagasan dan ide. Dalam banyak praktik staff/guru terbiasa mengikuti petunjuk dari atas dan bila membuat lain dimarahi atau dinilai jelek. Yang juga penting dalam kerangka profesional adalah menjadi staff/guru bukan karena terpaksa atau tidak menemukan pekerjaan lain. Banyak dari mereka melakukan tugas profesioal staff/guru seenaknya saja, tidak serius mengembangkannya. Yang penting mendapatkan uang. Untuk menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang dapat diandalkan, tidak selamanya harus dijawab melalui sistem pendidikan yang diterapkan oleh lembaga pendidikan, melainkan ditentukan pula melalui konsep diri seseorang terhadap bidang profesi yang digelutinya. Kesiapan dalam menyandang suatu profesi perlu dilandasi bekal pemahaman yang mendalam dari segi kognitif dan kesadaran. Kecenderungan untuk menggeluti profesi secra positif sangat bergantung pada konsep diri yang pisitif pula. Misalnya saja ketika seorang staff/guru mencintai tugasnya sebagai staff/guru, maka akan dengan sendirinya terdorong memajukan tugas dan kemampuan dirinya. Dia tidah hanya puas mendapatkan uang (gaji), tetapi juga menjadi senang karena dapat membantu generasi muda berkembang menjadi manusia utuh. Maka tugas guru sering disebut sebagai “panggilan” (jalan hidup yang dikehendaki Tuhan), yang mengembangkan baik anak didik maupun guru sendiri sebagai pribadi. Dengan demikian staff/guru merasa perlu untuk terus belajar, perlu terus meningkatkan pendidikannya, karena ilmu pengetahuan yang mereka ajarkan terus berkembang. Konsep diri staff/guru terhadap profesinya, merupakan faktor penentu dalam memenuhi tuntutan kualitas dan kompetensi sebagai staff/guru profesional. III. Budidaya Buah At Tiin
Untuk merangsang keluar buah, berikut salah satu caranya: 1. Pangkas ranting-ranting yang ada, 2. Lakukan pemupukan dengan pupuk kandang / kompos (kira-kira 10 kg), 3. Siram dengan air (kalo ada air bekas cucian beras), 4. Lakukan secara terus menerus dan sabar, tunas baru akan muncul bersamaan dengan keluarnya buah. 5. Yang jelas, gampang perawatannya, bisa dijadikan tabulampot, dan bisa berbuah sepanjang waktu. |
joko_prasetiyoSaya yang bukan siapa-siapa merasa terpanggil untuk membuat wajah dunia pendidikan menjadi lebih baik, walaupun bukan pendidik saya mempunyai cita-cita membangun sekolah dimana semua orang sadar dan tersadarkan akan potensi dirinya dan akan membawa kejayaan Islam seperti apa yang telah diramalkan...... Archives
January 2012
Categories |