Kebun Emas Berikut ini bocoran cara berkebun emas ala pak rully mentor entrepreneur university, masuk akal dan bisa diterapkan. Baca ringkasan nya dulu di sini sebelum beli ebooknya. Sebelumnya artikel ini sudah saya posting di blog, tapi karena begitu banyaknya artikel maka sudah bertumpuk-tumpuk. Semoga dengan ditampilkan di halaman blog ini menjadi semakin mudah untuk diakses bagi yang memerlukan.
Banyak yang mengira sistem investasi berkebun emas adalah jaminan yang dijaminkan ulang, dan dijaminkan lagi, lalu dijaminkan lagi begitu seterusnya. Yang benar bukan demikian, bahkan kita memperbanyak barang jaminan jadi apabila terjadi kredit macet bank akan dengan mudah memperoleh ganti rugi dari jaminan berupa emas yang kita berikan karena nilai emas sangat likuid. Pernyataan pernyataan dari penulis mengenai persetujuan bank: “Jangan khawatir dengan Bank, karena dengan konsep ini sama sekali tidak ada yang dirugikan. Saya sudah bicara dengan beberapa kepala cabang bank bahkan dengan Direktur salah satu Bank Syariah, mereka sangat antusias… karena ini merubah paradigma lama, bahwa kalau gadai itu lagi butuh uang, ini gadai menjadi pola investasi. Buat Bank ini merupakan peluang besar karena bisa meningkatkan omset penjualan produk gadainya… saya bahkan mau di Sponsori oleh salah satu Bank Syariah… Funtastic sekali pak…” Mengenai sistem gadai cerdas menurut pemahaman saya bisa dijelaskan sebagai berikut: Kita gunakan asumsi sebagai berikut: - invest rutin 25 gram: - harga emas 25 gram = 9 jt - anda punya tambahan uang 3.75jt - nilai gadai 80% dari harga taksir - harga taksir bank 300rb/gram - biaya penitipan 2500/gram/bulan Nilai taksir dan kondisi aktual di bank mungkin berbeda, yang terbaik adalah: - nilai gadai tinggi - biaya rendah - waktu singkat Mari kita mulai. Beli emas batangan 25 gram, gadaikan anda dapat dana segar 6 jt. 300rb x 80% = 240rb x 25gram = 6jt setor biaya titipan 1 tahun, 2500×25×12 bulan=750rb Posisi investasi anda menjadi: 1. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip 2. 25 gram Kalau sudah ada dana tambahan 3.75 jt ulangi langkah diatas lagi, begitu seterusnya sesuai kebutuhan. Kalau sudah lima kali maka posisi menjadi: 1. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip 2. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip 3. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip 4. 25 gram -> 6jt, tambah 3 jt dana segar = 9jt -> beli emas lagi | 750rb -> biaya titip 5. 25 gram (disimpan) Perhatikan biaya pembelian emas ke-2 dst, 2/3 modal adalah dari bank. Setelah waktu berlalu, harga naik 30 persen, jadi emas batangan 25 gram sekarang nilainya 12jt, ayo kita panen, langkahnya cukup dibalik saja yaitu: Jual emas nomor 5, maka anda mendapatkan dana segar 12 jt, dana segar ini kita pakai untuk menebus 2 emas lainnya. Ulangi sampai semua emas ditebus, dan jual semuanya. Maka posisinya: penjualan emas 5 x 12 jt = 60 jt tebus gadai 4 x 6 jt = 24 jt sisa = 36 jt ——> sub total 1 Berapa modal anda? 1. beli emas pertama = 9 jt 2. beli emas ke 2-5 = 3jt x 4 = 12 jt 3. biaya titip 750rb x 4 = 3 jt total modal = 24 jt ——> sub total 2 Keuntungan anda: -=[{sub total 1 - sub total 2 = 36 jt - 24 jt = 12 jt}]=- Perbandingan keuntungan metode biasa vs metode cerdas dg modal awal 24 jt: Modal 24jt belikan emas sewaktu harga batangan 25 gram = 9jt, maka per gram berarti 360rb. 24 jt : 360 rb dapat emas 66.66 gram Ketika harga naik 30% kita jual menjadi rp 468 ribu/gram: 66.66 * 468 ribu = 31,196,880 dikurangi modal 24 jt -={untung = 7,196,880}=- Bandingkan dengan sistem cerdas, kuntungan hampir 2 kali lipat. Kalau harga naik 30% kurang dari satu tahun maka keuntungan lebih banyak lagi karena biaya jasa titip menjadi lebih rendah. Penjelasan di ebook lebih lengkap dan terperinci disertai juga dengan gambar ilustrasi dan masih ada beberapa tips menarik lainnya. Materi akan diupdate sesuai perkembangan di lapangan. Menurut Jones, kita membutuhkan sebuah sistem sekolah yang (1) mampu menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa belajar secara mandiri (students learning), (2) mampu menyelaraskan kurikulum sesuai dengan berbagai kebutuhan yang semakin beragam termasuk kebutuhan lokal, (3) memberikan penekanan pada kegiatan belajar aplikatif, kemampuan berpikir (thinking skills) yang bukan sekadar kemampuan berpikir declarative knowledge dan/ atau basic skills, (4) mampu menyatukan berbagai prinsip pengukuran dan penilaian pendidikan termasuk pemanfaatan berbagai format penilaian, termasuk extended essays, open-response questions, dan performance-based tasks, serta (5) mampu mengakomodasi siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda (learning style) dengan berbagai tingkatan inteligensi, kelebihan dan keterbatasan, serta memiliki latar belakang kultural yang beragam.
Jadi, sekolah masa depan yang prospektif adalah sekolah yang mengandung keunggulan lokal: kurikulum dan rancangan pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada aspek peningkatan pengetahuan siswa saja tetapi juga pertumbuhan pribadi, keterampilan hidup dan belajar untuk belajar; pengelolaan sekolah berdasarkan sebuah Sistim Manajemen Mutu yang secara terintegrasi menjadi pedoman dalam usaha untuk merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Para guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tidak hanya terpaku pada satu metode saja, melainkan berinovasi menciptakan suasana belajar yang membuat para murid untuk aktif dan senang belajar. Paradigma, sikap dan perilaku guru tidak lagi mencerminkan seseorang yang superior; perlu dihormati, mengetahui segala hal (Mr. Knowall), tidak pernah salah, dsbnya, melainkan sebagai seorang individu yang bersama-sama dengan siswa mencari dan menggali ilmu pengetahuan. Guru menjadi teman bagi siswa dalam belajar. Program-program kesiswaan dirancang secara efektif dalam melayani dan membatu beragam minat, bakat dan gaya belajar siswa. Para siswa diberikan kesempatan yang sebesar- besarnya melalui program-program tersebut untuk berkembang secara penuh melalui minat dan bakat masing-masing. Sarana dan prasarana dalam mendukung penyelenggaran pendidikan tersedia secara memadai, namun tidak hanya sebagai pajangan (show case), melainkan benar-benar dimanfaatkan dalam proses pembelajaran dan digunakan semata-mata untuk kepentingan meningkatkan pembelajaran para siswa. Melibatkan dan mengelola lingkungan masyarakat, antara lain para orang tua murid, masyarakat lokal, maupun sektor industri, menjadi salah satu sumber pembelajaran bagi para murid, sehingga para murid lebih siap untuk kelak terjun kembali ke masyarakat. Adapun penyusunan program peningkatan mutu sekolah masa depan dengan mengaplikasikan empat teknik: Pertama, School review: Suatu proses dimana seluruh komponen sekolah bekerja sama khususnya dengan orang tua dan tenaga profesional (ahli) untuk mengevaluasi dan menilai efektivitas sekolah, serta mutu lulusan. School review dilakukan untuk menjawab pertanyaan berikut: (1) Apakah yang dicapai sekolah sudah sesuai dengan harapan orang tua siswa dan siswa sendiri?; (2). Bagaimana prestasi siswa? (3) Faktor apakah yang menghambat upaya untuk meningkatkan mutu?; (4) Apakah faktor-faktor pendukung yang dimiliki sekolah?; Kedua, Benchmarking: Suatu kegiatan untuk menetapkan standar dan target yang akan dicapai dalam suatu periode tertentu. Benchmarking dapat diaplikasikan untuk individu, kelompok ataupun lembaga. Tiga pertanyaan mendasar yang akan dijawab oleh benchmarking adalah: (1) Seberapa baik kondisi kita; (2) Harus menjadi seberapa baik?; (3) Bagaimana cara untuk mencapai yang baik tersebut? Ketiga, Quality assurance: Suatu teknik untuk menentukan bahwa proses pendidikan telah berlangsung sebagaimana seharusnya. Dengan teknik ini akan dapat dideteksi adanya penyimpangan yang terjadi pada proses. Teknik menekankan pada monitoring yang berkesinambungan, dan melembaga, menjadi subsistem sekolah. Quality assurance akan menghasilkan informasi: Merupakan umpan balik bagi sekolah dan memberikan jaminan bagi orang tua siswa bahwa sekolah senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi siswa. Keempat, Quality control: Suatu sistem untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas output yang tidak sesuai dengan standar. Quality control memerlukan indikator kualitas yang jelas dan pasti, sehingga dapat ditentukan penyimpangan kualitas yang terjadi. (Panduan Manajemen Sekolah (2000) Jadi inti dari sekolah masa depan harus disusun dan dibuat berdasarkan data (grounded theory) bukan hanya hayalan belaka, bukan ‘main agak-agak’. Guru dalam penyusunan silabus dan RPP dibuat berdasarkan data hasil penelitian pendahuluan (preliminary study) terhadap anak didiknya dalam rangka melakukan analisis kebutuhan (need analysis) terhadap peserta didik. Misalnya, penentuan tehnik, strategi, metode, pendekatan, buku ajar, alokasi waktu yang akan digunakan guru dalam proses pembelajaran merupakan hasil dari penelitian pendahuluan yang berisi analisa kebutuhan siswa bukan ‘main agak-agak’ seperti yang terjadi selama ini. Setiap kegiatan dan program sekolah punya instrumen keberhasilan dan kegagalan yang dilakukan secara komprehensif, bukan dengan pola ‘like atau dislike’. Instrumen itu dibuat berdasarkan ‘grounded theory’, diakui validitas, realibilitas dan objektivitasnya. Apapun hasil akhir dari sebuah program dan kegiatan selalu diikuti dengan ‘reward and punishment’. Hal yang paling penting, para pengelola pendidikan harus memiliki data pembanding yang akurat terhadap sebuah keberhasilan dan kegagalan: hal apa saja yang berhasil dan yang belum berhasil sehingga pihak pelaksana bisa belajar dari informasi tersebut; Yang gagal akan menggunakan informasi tersebut sebagai pelajaran dimasa yang akan datang dan yang berhasil akan menggunakan informasi tersebut sebagai penambah kepercayaan untuk kegiatan yang serupa dimasa yang akan datang. Sudah saatnya sekolah diberi mandat dan kepercayaan penuh dalam mengelola pendidikan tanpa harus menghadapi berbagai intervensi politik dan kepentingan penguasa sehingga model akuntabilitas pendidikan berimbang dimaksud dapat diimplementasikan. Kemandirian sekolah merupakan prasyarat utama dalam melakukan perubahan dan perbaikan kualitas pendidikan yang hakiki. Di samping itu, semua pihak pengelola pendidikan harus bersinergi mengelola pendidikan secara komprehensif dan holistik. Artinya, semua insan pendidikan berada dalam jalan dan prinsip yang sama, seiya-sekata dalam menggerak dunia pendidikan. Untuk itu, harus ada ‘tes kejujuran’ kepada semua pihak supaya tidak ada pengelola pendidikan yang ‘pura-pura’ menguasai pendidikan, padahal tidak tahu sama sekali atau hanya menunggu perintah ‘atasan’ dan tidak punya inisiatif sama sekali.**** PROFESIONALISME STAFF DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI BIMBINGAN BELAJAR (BIMBEL) ISLAMI10/24/2010 Era globalisasi menghadirkan perubahan informasi yang begitu cepat, yang berdampak pula pada dunia pendidikan. Sementara itu mutu proses dan produk menjadi masalah serius dalam mencetak sumber daya manusia yang tangguh yang siap menghadapi tantangan. Mutu pendidikan timbul menjadi masalah jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diinginkan. Kelancaran proses pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga pendidikan, kurikulum, sarana pembelajaran, maupun masyarakat sekitar. Semuanya harus saling mendukung demi tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Yang kita hadapi di era reformasi sekarang ini adalah tuntutan terhadap profesionalisme staff/guru. Dalam banyak diskusi dikatakan, keberhasilan reformasi pendidikan di Indonesia terletak pada staff/guru yang menjadi ujung tombak di kelas. Karena faktor yang paling menentukan kemajuan pendidikan adalah dedikasi, kompetensi dan keterampilan pengelola serta guru-guru atau dosen-dosen lembaga pendidikan atau bimbingan belajar itu, disamping faktor lainnya seperti kurikulum dan sarana pembelajaran.
Namun kenyataannnya mutu staff/guru tidak sesuai harapan disebabkan antara lain kualifikasinya tidak sesuai baik ijazah maupun kemampuannya. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional kedepan. Di Bimbingan Belajar yang Islami misalnya, diakui bahwa saat ini belum semua Bimbingan Belajar yang Islami bisa mengadopsi sertifikasi internasional. Kendala yang dihadapi antara lain, keterbatasan peralatan yang dimiliki, kualitas staff/guru yang belum memenuhi harapan, maupun sistem belajar yang diterapkan. Upaya peningkatan mutu pendidikan tidak lepas dari faktor staff/guru sebagai faktor terpenting, selain sarana dan prasarana, pengadaan buku sekolah, alat pengajaran dan lain sebagainya. Lebih tepatnya mutu pendidikan berbanding lurus dengan sumber daya manusia yang pengelolanya salah satunya staff/guru. Namun banyak permasalahan diseputar pendidikan yang selalu menjadi tema sentral yang menarik untuk dibahas. Seperti masalah profesionalisme staff/guru. Dan salah satu faktor yang menentukan profesionalisme adalah latar belakang pendidikan. Banyak sekali kita jumpai di Bimbingan Belajar, staff/guru yang tidak berlatar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya, hanya saja memenuhi kuantitas staff/guru tanpa memperhatikan kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak sedikit dari kalangan staff/guru sendiri tidak tahu dengan pasti apa yang dimaksud dengan profesionalisme staff/guru dalam konteks bekerja/mengajar. Akibat dari praktik-praktik seperti ini menyebabkan masyarakat umum meragukan profesi staff/guru atau dosen. Keraguan ini memang beralasan dan masuk akal, karena bukan hanya pendidik yang dapat mengerjakan pekerjaan mendidik, melainkan juga orang yang bukan pendidik. Yang menjadi persoalan adalah mengapa banyak staff/guru sulit, tidak cepat melakukan perubahan atau malah ada yang tidak mau melakukan perubahan apa yang dapat dilakukan agar staff/guru sungguh mau melakukan perubahan. Sikap profesional. Guru/staff bukan hanya seorang yang menanti petunjuk dan pasif, karena tidak mau ambil resiko dengan berinisiatif dan pro-aktif. Mereka sudah dibiasakan hanya mengerjakan apa yang diinginkan dari atas, kurang diberi wewenang dengan tanggung jawab lebih besar dalam pengelolaan kelas dan kurikulumnya. Bertahun-tahun mereka tidak dibweri kebebasan mengembangkan gagasan dan ide. Dalam banyak praktik staff/guru terbiasa mengikuti petunjuk dari atas dan bila membuat lain dimarahi atau dinilai jelek. Yang juga penting dalam kerangka profesional adalah menjadi staff/guru bukan karena terpaksa atau tidak menemukan pekerjaan lain. Banyak dari mereka melakukan tugas profesioal staff/guru seenaknya saja, tidak serius mengembangkannya. Yang penting mendapatkan uang. Untuk menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang dapat diandalkan, tidak selamanya harus dijawab melalui sistem pendidikan yang diterapkan oleh lembaga pendidikan, melainkan ditentukan pula melalui konsep diri seseorang terhadap bidang profesi yang digelutinya. Kesiapan dalam menyandang suatu profesi perlu dilandasi bekal pemahaman yang mendalam dari segi kognitif dan kesadaran. Kecenderungan untuk menggeluti profesi secra positif sangat bergantung pada konsep diri yang pisitif pula. Misalnya saja ketika seorang staff/guru mencintai tugasnya sebagai staff/guru, maka akan dengan sendirinya terdorong memajukan tugas dan kemampuan dirinya. Dia tidah hanya puas mendapatkan uang (gaji), tetapi juga menjadi senang karena dapat membantu generasi muda berkembang menjadi manusia utuh. Maka tugas guru sering disebut sebagai “panggilan” (jalan hidup yang dikehendaki Tuhan), yang mengembangkan baik anak didik maupun guru sendiri sebagai pribadi. Dengan demikian staff/guru merasa perlu untuk terus belajar, perlu terus meningkatkan pendidikannya, karena ilmu pengetahuan yang mereka ajarkan terus berkembang. Konsep diri staff/guru terhadap profesinya, merupakan faktor penentu dalam memenuhi tuntutan kualitas dan kompetensi sebagai staff/guru profesional. III. Budidaya Buah At Tiin
Untuk merangsang keluar buah, berikut salah satu caranya: 1. Pangkas ranting-ranting yang ada, 2. Lakukan pemupukan dengan pupuk kandang / kompos (kira-kira 10 kg), 3. Siram dengan air (kalo ada air bekas cucian beras), 4. Lakukan secara terus menerus dan sabar, tunas baru akan muncul bersamaan dengan keluarnya buah. 5. Yang jelas, gampang perawatannya, bisa dijadikan tabulampot, dan bisa berbuah sepanjang waktu. II. Manfaat Buah At Tiin
Prof Dr abdul Basith as-sayyid dalam bukunya menuliskan manfaat buah Tiin: 1. Obat sembelit, caranya seduh 3 sampai 4 butir buah tiin kering dengan air dingin lalu diminum sore hari, 2. Obat lambung, irislah 6-7 buah Tiin campur dengan irisan jeruk nipis rendamlah dalam minyak zaitun esoknya potongan buah Tiin itu di makan, 3. Obat luka dan Bisul, didihkan buah Tiin dalam wadah berisi susu setelah dingin balutkan pada yang luka, 4. Obat haid tidak teratur, didihkan beberapa lembar daunnya, minum setelah dingin, juga bisa dipakai sebagai obat batuk, radang tenggorokan dan obat kumur, 5. Obat pelancar asi, rendam buah Tiin kering beberapa jam lalu minum Sedangkan di era moderen menurut: Departemen Pertanian amerika, George Washington University dan Institute of physical and chemical Research Tokyo dan Institute kefahaman Islam Malaysia didapatkan bahwa: 1. Buah Tiin mengandung berbagai kandungan nutrisi, vitamin A, C, kalsium, glukosa, magnesium protein dan juga karbohidrat. 2. Zat-zat aktifnya ialah dapat merangsang pembentukan darah bagi penderita anemia. 3. Buah Tiin juga mengandung benzol dehyde terbukti sangat efektis untuk menghambat pertumbuhan tumor. 4. Buah Tiin ini biasanya banyak di tanam di pesantren-pesantren di jawa timur terutama di Pondok Pesantren Lirboyo kediri, yang pernah mendatangkannya langsung bibitnya dari Yordania 10 tahun yang lalu. Buah Fig yang sekeluarga dengan beringin ini ada banyak jenis, buahnya bisa warna hitam, kuning, abu-abu maupun hijau. Rasanya seperti apa? Enak gak? Makannya gimana? Waktu pertama kali makan tidak begitu suka, tapi sekarang ada berapa kilo juga bisa abis sendiri. Buah ini mungkin termasuk buah yang you just love it or hate it. Rasanya manis, lembut di mulut, bisa dimakan dengan kulitnya tapi tinggalkan pangkalnya yang biasa berupa takai kecil. Buah Ara/Tiin bisa dijadikan selai (hm enak bangets), di santap dengan foie gras (yang ini apalagi mak nyuus!) atau juga di santap sebagai buah kering. Sewaktu habis melahirkan aku banyak konsumsi fig kering untuk suply zat besi/fer yang banyak hilang saat melahirkan. Dari pada minum obat suplemen zat besi yang biasanya berakibat konstipasi (adoww tersiksa banget kan konstipasi sehabis melahirkan itu, pernah ngerasain gak?), lebih baik konsumsi buah tin kering karena gak ada efek konstipasi malah poep jadi lancar-car.
Selain mengandung antioksidan -benzaldehyde- yang dapat mengikat senyawa karsinogen penyebab kanker, Fig juga mengandung asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan bagi kesehatan, di antaranya omega-3 dan omega-6. Buah Fig rendah lemak, rendah sodium, rendah kalori dan bebas kolesterol sehingga sangat cocok dikonsumsi para penderita diabetes mellitus. Beragam vitamin dan mineral bermanfaat terkandung di dalamnya. Setiap 100 g buah tiin mengandung vitamin A sebanyak 9.76 IU, vitamin C, 0.68 mg, kalsium, 133.0 mg dan zat besi, 3.07 mg. Kandungan nutrisi buah Tiin atau Ara ini bisa mengurangi kolesterol jahat, menguatkan jantung dan menormalkan pernafasan bagi penderita sesak nafas. 1. Anti-oksidan tinggi, membantu menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh 2. Serat alami tinggi, mengikat zat penyebab kanker, terutama kanker saluran pencernaan 3. Vitamin C tinggi 4. Kalsium tinggi 5. Dimakan segar enak, manis dan juicy 6. Bisa diolah (kering / selai) I. Sejarah At Tiin
Sungguh sebuah ketakjuban yang luar biasa apabila mendengar dan melihat buah Tiin atau buah Ara ini, hal tersebut karena dia adalah sejenis tumbuhan yang tercantum dalam 3 kitab yakni Al Quran, Taurat dan Injil. Pasti ada sesuatu yang misteri dan mungkin agung sehingga ia tercipta dan tersabda untuk mengiringi perjalanan wahyu Illahi dalam 3 kenabian hamba yang di Cintai-Nya, ataupun mungkin bahkan sangat bertepatan sekali sehingga buah Tiin (pohon kehidupan) ini di sebut dalam 3 kitab di karenakan melimpahnya manfaat dan khasiat dari buah yang berbentuk dasar bulat ini. Kononnya dia di sebut sebagai pohon kehidupan karena dia mampu hidup subur dan berbuah lebat di tengah terik dan panasnya alam padang pasir di kala tidak ada tanaman lain pun selain pohon buah Ara ini. Buah Tin adalah buah yang tertera di Surat AT-TIIN, Surat 95: 8 ayat. Dalam ayat yang pertama; “Demi buah tin, demi buah zaitun.” (ayat 1). Negara Jiran Malaysia dalam kamus bahasa Melayu memanggilnya Buah Ara. Buah Ara tertera dalam 7 ayat berbeda di dalam Alkitab, mulai dari Kitab kejadian sampai Wahyu. Dalam Kej 3:7 diceritakan Adam dan Hawa mengambil daun Ara untuk disemat menjadi cawat saat mereka telah memakan buah terlarang. Banyak orang Indonesia yang mungkin sudah makan buah ini tapi karena di luar negeri kita mengenalnya dengan nama Fig/Figue/Feige/Higo/figu/Figo/Fico atau nama-nama lain yg saya sebutkan di atas sehingga kita tidak tahu bahwa itulah buah yang sudah kita kenal di kitab suci. Dalam satu riwayat ketika Abu dharda memberikan hadiah satu wadah buah Tiin kepada Rasulullah maka beliau bersabda: “Jika aku katakan ada buah yang diturunkan dari surga, maka aku pastikan buah Tiin-lah yang dimaksud, karena sesungguhnya buah surga itu mempunyai ciri tanpa biji, Maka makanlah karena ia bisa menyembuhkan wasir dan encok”. Dalam al Qur’an buah Tiin disebut dalam satu ayat pertama surat ke 95 yang berbunyi: ”Wattiini wa Zaituun” yang artinya “Demi buah Tiin dan buah Zaituun”. Menurut beberapa tafsir, penyebutan buah Tiin dalam ayat itu adalah untuk menunjukkan suatu tempat, yaitu Palestina. Sedangkan ada juga yang menafsirkan penunjukan tempat itu adalah Damaskus (Syria). Buah Tiin termasuk tumbuhan yang dikenal lama bangsa arab walaupun tumbuhan itu tidak tumbuh di Negara arab, bahkan konon tabib dan filosofi Yunani terkenal Socrates sejak 4000 tahun yang lalu, menyebut buah Tiin sebagai buah obat. Bahkan buah ini terkenal didalam 3 kitab suci lainnya dengan nama “buah ara” Manfaat buah Tiin menurut ahli ahli Islam, seperti Ibnu Sina adalah: “untuk menurunkan demam, menguatkan rahim ibu”, sedangkan menurut Ibnu Qoyim adalah; “menghilangkan batu ginjal, menghilangkan racun, radang tenggorokan, memperbaiki fungsi lever dan limpa. |
joko_prasetiyoSaya yang bukan siapa-siapa merasa terpanggil untuk membuat wajah dunia pendidikan menjadi lebih baik, walaupun bukan pendidik saya mempunyai cita-cita membangun sekolah dimana semua orang sadar dan tersadarkan akan potensi dirinya dan akan membawa kejayaan Islam seperti apa yang telah diramalkan...... Archives
January 2012
Categories |