I. Sejarah At Tiin
Sungguh sebuah ketakjuban yang luar biasa apabila mendengar dan melihat buah Tiin atau buah Ara ini, hal tersebut karena dia adalah sejenis tumbuhan yang tercantum dalam 3 kitab yakni Al Quran, Taurat dan Injil. Pasti ada sesuatu yang misteri dan mungkin agung sehingga ia tercipta dan tersabda untuk mengiringi perjalanan wahyu Illahi dalam 3 kenabian hamba yang di Cintai-Nya, ataupun mungkin bahkan sangat bertepatan sekali sehingga buah Tiin (pohon kehidupan) ini di sebut dalam 3 kitab di karenakan melimpahnya manfaat dan khasiat dari buah yang berbentuk dasar bulat ini. Kononnya dia di sebut sebagai pohon kehidupan karena dia mampu hidup subur dan berbuah lebat di tengah terik dan panasnya alam padang pasir di kala tidak ada tanaman lain pun selain pohon buah Ara ini.
Buah Tin adalah buah yang tertera di Surat AT-TIIN, Surat 95: 8 ayat. Dalam ayat yang pertama; “Demi buah tin, demi buah zaitun.” (ayat 1). Negara Jiran Malaysia dalam kamus bahasa Melayu memanggilnya Buah Ara. Buah Ara tertera dalam 7 ayat berbeda di dalam Alkitab, mulai dari Kitab kejadian sampai Wahyu.
Dalam Kej 3:7 diceritakan Adam dan Hawa mengambil daun Ara untuk disemat menjadi cawat saat mereka telah memakan buah terlarang. Banyak orang Indonesia yang mungkin sudah makan buah ini tapi karena di luar negeri kita mengenalnya dengan nama Fig/Figue/Feige/Higo/figu/Figo/Fico atau nama-nama lain yg saya sebutkan di atas sehingga kita tidak tahu bahwa itulah buah yang sudah kita kenal di kitab suci.
Dalam satu riwayat ketika Abu dharda memberikan hadiah satu wadah buah Tiin kepada Rasulullah maka beliau bersabda: “Jika aku katakan ada buah yang diturunkan dari surga, maka aku pastikan buah Tiin-lah yang dimaksud, karena sesungguhnya buah surga itu mempunyai ciri tanpa biji, Maka makanlah karena ia bisa menyembuhkan wasir dan encok”. Dalam al Qur’an buah Tiin disebut dalam satu ayat pertama surat ke 95 yang berbunyi: ”Wattiini wa Zaituun” yang artinya “Demi buah Tiin dan buah Zaituun”.
Menurut beberapa tafsir, penyebutan buah Tiin dalam ayat itu adalah untuk menunjukkan suatu tempat, yaitu Palestina. Sedangkan ada juga yang menafsirkan penunjukan tempat itu adalah Damaskus (Syria).
Buah Tiin termasuk tumbuhan yang dikenal lama bangsa arab walaupun tumbuhan itu tidak tumbuh di Negara arab, bahkan konon tabib dan filosofi Yunani terkenal Socrates sejak 4000 tahun yang lalu, menyebut buah Tiin sebagai buah obat. Bahkan buah ini terkenal didalam 3 kitab suci lainnya dengan nama “buah ara”
Manfaat buah Tiin menurut ahli ahli Islam, seperti Ibnu Sina adalah: “untuk menurunkan demam, menguatkan rahim ibu”, sedangkan menurut Ibnu Qoyim adalah; “menghilangkan batu ginjal, menghilangkan racun, radang tenggorokan, memperbaiki fungsi lever dan limpa.
Sungguh sebuah ketakjuban yang luar biasa apabila mendengar dan melihat buah Tiin atau buah Ara ini, hal tersebut karena dia adalah sejenis tumbuhan yang tercantum dalam 3 kitab yakni Al Quran, Taurat dan Injil. Pasti ada sesuatu yang misteri dan mungkin agung sehingga ia tercipta dan tersabda untuk mengiringi perjalanan wahyu Illahi dalam 3 kenabian hamba yang di Cintai-Nya, ataupun mungkin bahkan sangat bertepatan sekali sehingga buah Tiin (pohon kehidupan) ini di sebut dalam 3 kitab di karenakan melimpahnya manfaat dan khasiat dari buah yang berbentuk dasar bulat ini. Kononnya dia di sebut sebagai pohon kehidupan karena dia mampu hidup subur dan berbuah lebat di tengah terik dan panasnya alam padang pasir di kala tidak ada tanaman lain pun selain pohon buah Ara ini.
Buah Tin adalah buah yang tertera di Surat AT-TIIN, Surat 95: 8 ayat. Dalam ayat yang pertama; “Demi buah tin, demi buah zaitun.” (ayat 1). Negara Jiran Malaysia dalam kamus bahasa Melayu memanggilnya Buah Ara. Buah Ara tertera dalam 7 ayat berbeda di dalam Alkitab, mulai dari Kitab kejadian sampai Wahyu.
Dalam Kej 3:7 diceritakan Adam dan Hawa mengambil daun Ara untuk disemat menjadi cawat saat mereka telah memakan buah terlarang. Banyak orang Indonesia yang mungkin sudah makan buah ini tapi karena di luar negeri kita mengenalnya dengan nama Fig/Figue/Feige/Higo/figu/Figo/Fico atau nama-nama lain yg saya sebutkan di atas sehingga kita tidak tahu bahwa itulah buah yang sudah kita kenal di kitab suci.
Dalam satu riwayat ketika Abu dharda memberikan hadiah satu wadah buah Tiin kepada Rasulullah maka beliau bersabda: “Jika aku katakan ada buah yang diturunkan dari surga, maka aku pastikan buah Tiin-lah yang dimaksud, karena sesungguhnya buah surga itu mempunyai ciri tanpa biji, Maka makanlah karena ia bisa menyembuhkan wasir dan encok”. Dalam al Qur’an buah Tiin disebut dalam satu ayat pertama surat ke 95 yang berbunyi: ”Wattiini wa Zaituun” yang artinya “Demi buah Tiin dan buah Zaituun”.
Menurut beberapa tafsir, penyebutan buah Tiin dalam ayat itu adalah untuk menunjukkan suatu tempat, yaitu Palestina. Sedangkan ada juga yang menafsirkan penunjukan tempat itu adalah Damaskus (Syria).
Buah Tiin termasuk tumbuhan yang dikenal lama bangsa arab walaupun tumbuhan itu tidak tumbuh di Negara arab, bahkan konon tabib dan filosofi Yunani terkenal Socrates sejak 4000 tahun yang lalu, menyebut buah Tiin sebagai buah obat. Bahkan buah ini terkenal didalam 3 kitab suci lainnya dengan nama “buah ara”
Manfaat buah Tiin menurut ahli ahli Islam, seperti Ibnu Sina adalah: “untuk menurunkan demam, menguatkan rahim ibu”, sedangkan menurut Ibnu Qoyim adalah; “menghilangkan batu ginjal, menghilangkan racun, radang tenggorokan, memperbaiki fungsi lever dan limpa.